Kita hidup di era revolusi digital yang berkembang pesat. Kemajuan teknologi informasi telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan berkomunikasi. Cara kita memahami dan menavigasi era digital memiliki implikasi yang signifikan untuk kesuksesan dan kemajuan kita di dunia profesional.
Era digital telah mengubah cara kita bekerja dan belajar. Penggunaan teknologi digital telah membuat kerja lebih efisien dan efektif. Namun, kekacauan ini juga telah mengakibatkan munculnya ancaman baru. Banyak pekerjaan yang telah diotomatisasi oleh mesin dan sistem otomatisasi telah memungkinkan pekerja manusia untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas berkualitas tinggi yang membutuhkan pemikiran kritis dan keterampilan analitis.
Era digital telah mengubah sifat pekerjaan, dengan banyak pekerjaan menjadi lebih otomatis dan komputerisasi. Menurut laporan World Economic Forum, pada tahun 2022, lebih dari tiga kali jumlah pelatihan yang dibutuhkan untuk sejumlah besar karyawan akan berasal dari pelatihan tidak sangat penting bagi karyawan saat ini. (WEF, 2018). Ini berarti bahwa setiap orang harus bekerja keras untuk beradaptasi dengan keadaan baru mereka dan mengembangkan keterampilan baru agar relevan di tempat kerja.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa era digital telah membawa perubahan yang signifikan di tempat kerja. Sebagai contoh, sebuah studi World Economic Forum 2018 menemukan bahwa sekitar setengah dari semua pekerjaan yang ada saat ini akan digantikan oleh mesin dan sistem otomatis dalam waktu sekitar sepuluh tahun. Ini dapat menunjukkan bahwa karyawan perlu berhati-hati dalam belajar dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Memahami karir dalam era digital ini sangatlah penting untuk dapat bertahan dan sukses dalam dunia kerja. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana memahami karir dalam era digital, serta bagaimana kita dapat menavigasi karir yang berhasil dalam era digital ini.
Bnyak keterampilan dan kemampuan, seperti pemikiran kritis, analisis, pemecahan masalah, dan komunikasi yang efektif, menjadi semakin penting di era digital ini. Selain itu, kemampuan untuk belajar dan beradaptasi sangat penting untuk keberhasilan di tempat kerja. Penelitian lebih lanjut oleh Intuit (2019) menunjukkan bahwa sekitar 43% karyawan akan menjadi freelancer atau meninggalkan pekerjaan mereka setelah beberapa minggu singkat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana era digital telah mengubah cara kita bekerja dan berkarir, serta bagaimana kita dapat menavigasi karir yang berhasil dalam era digital ini. Kita juga akan membahas tentang pentingnya kemampuan digital, serta bagaimana kita dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan dalam era digital ini.
Perlu di garis bawahi bahsawanya semua hal memiliki dampak berkelanjutan seperti pada era digitalisasi ini yang memberikan banyak manfaat untuk masa depan. Salah satu cara mengatasi dampak buruk di era digitalisasi untuk berkarir yaitu mengatasi dampak digitilasisai pada tempat kerja dan juga memahami pertumbuhan karir dengan cara mengindtifikasi keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk keberhasilan dalam ruang lingkup kerja di bidang digital. Terlepas dari itu faktor- faktor juga perlu diindetifikasi seperti sifat ketekunan dan konsistensi, dan juga penting melatih skill dalam penggunaan alat dan platfrom digital serta literasi digital untuk menunjang karir di era digitalisai ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi gig telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan semakin banyak orang memilih untuk bekerja secara mandiri atau sebagai kontraktor. Pergeseran ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti proliferasi internet dan teknologi seluler, perubahan budaya kerja dan kepuasan karyawan, dan kebutuhan tempat kerja yang lebih fleksibel dan otonomi.
Di era digital, kecerdasan digital tidak lagi menjadi kemewahan, melainkan kebutuhan. Individu harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengoperasikan alat dan platform digital untuk tetap kompetitif di pasar tenaga kerja. Menurut laporan Komisi Eropa, 44% orang Eropa memiliki kemampuan digital yang buruk, sementara 28% tidak memiliki akses teratur ke keterampilan digital. (EC, 2019). Ini menyoroti kebutuhan setiap individu untuk berinvestasi dalam mengembangkan keterampilan digital mereka untuk tetap kompetitif di tempat kerja.
Dalam rangka memahami karir dalam era digital, individu harus siap untuk menghadapi perubahan dan mencari kesempatan baru. Oleh karena itu, kita harus proaktif dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan kita, serta terbuka untuk ide dan pendekatan baru.
Penulis : Astrid Dwi Agustin
Referensi :
European Commission. (2019). Digital Economy and Society Index (DESI) 2019. Retrieved from https://ec.europa.eu/digital-single-market/en/desi Intuit. (2019). Intuit 2020 Report: Twenty Trends That Will Shape the Next Decade. Retrieved from https://www.intuit.com/2020/ World Economic Forum. (2018). The Future of Jobs Report 2018. Retrieved from http://www3.weforum.org/docs/WEF_Future_of_Jobs_2018.pdf