Potensi Energi Ombak di Indonesia

Upaya mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, energi terbarukan menjadi fokus utama dunia khususnya Indonesia. Salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan adalah energi ombak.

Energi ombak memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi global sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.

Indonesia, sebagai negara maritim dengan garis pantai yang panjang dan terletak di pertemuan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, memiliki potensi besar dalam memanfaatkan energi ombak sebagai sumber daya terbarukan.

Energi ombak merupakakan hasil dari gerakan permukaan laut yang berasal dari angin yang mengarah ke pantai. Potensi energi ombak dapat terukur melalui amplitudo (tinggi ombak) dan frekuensi (jumlah ombak per detik). Lokasi geografis pantai yang strategis dapat memaksimalkan pemanfaatan energi ombak.

Potensi energi ombak adalah jumlah energi kinetik yang terkandung dalam gerakan gelombang laut. Potensi energi ombak sangat besar karena laut memiliki luas dan terpengaruh oleh angin yang terus-menerus menghasilkan gelombang.

Menurut International Energy Agency (IEA), potensi energi ombak global diperkirakan mencapai sekitar 29.500 terawatt-jam per tahun, setara dengan lebih dari 10% dari konsumsi listrik dunia. Namun, hingga saat ini, hanya sebagian kecil potensi ini yang telah dimanfaatkan secara efektif.

Faktor  yang mempengaruhi sumber energi ombak:
  1. Kecepatan angin: Semakin tinggi kecepatan angin, semakin besar potensi energi ombak yang dihasilkan.
  2. Durasi angin: Semakin lama angin berhembus, semakin besar potensi energi ombak yang terbentuk.
  3. Panjang gelombang: Gelombang dengan panjang yang lebih panjang cenderung memiliki potensi energi yang lebih besar.
  4. Kedalaman perairan: Kedalaman perairan yang rendah menyebabkan gelombang menjadi lebih tinggi, sehingga meningkatkan potensi energi ombak.

Potensi energi ombak di Indonesia dapat terukur melalui karakteristik ombak yang dominan di sepanjang garis pantai. Menurut penelitian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), beberapa wilayah di Indonesia memiliki potensi energi ombak yang signifikan, khususnya di perairan selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Daerah seperti Selat Bali, Selat Alas, dan sebagian pantai selatan Jawa memiliki amplitudo ombak yang tinggi dan frekuensi yang cukup stabil sepanjang tahun.

Berbagai teknologi telah dikembangkan untuk mengubah energi ombak menjadi listrik. Salah satu teknologi yang umum adalah pembangkit listrik tenaga ombak atau PLTO (Wave Energy Converter/WEC). PLTO menggunakan alat yang bisa mengubah energi kinetik ombak menjadi energi listrik. Cara kerja PLTO dapat bervariasi, namun umumnya melibatkan turbin yang bergerak karena gerakan ombak dan menghasilkan listrik melalui generator.

Pemanfaatan energi ombak memiliki beberapa keuntungan, di antaranya sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan, berkelanjutan, dan potensi yang besar di daerah pesisir. Namun, masih ada beberapa tantangan, seperti biaya yang relatif tinggi untuk membangun dan memelihara PLTO, dampak lingkungan yang mungkin terjadi, dan ketergantungan pada faktor cuaca dan gelombang laut yang bisa bervariasi.

Meskipun potensi besar, pemanfaatan energi ombak masih memiliki beberapa tantangan. Beberapa di antaranya meliputi biaya investasi yang tinggi, ketahanan terhadap cuaca buruk, dan dampak lingkungan seperti gangguan terhadap ekosistem laut.

Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia

Referensi:

Setyawan, E., et al. (2021). Wave Energy Resource Assessment along the Southern Coasts of Java and Bali. Energies,14(16): 5080.
Simanjuntak, S. A., et al. (2020). Assessment of Wave Energy Potential along Southern Coast of Java. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 423(1): 012036.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (2022). Evaluasi Sumber Daya Energi Ombak di Indonesia.
Syafirah Rahmadhani
Syafirah Rahmadhani
Articles: 13