Meteor atau bintang jatuh merupakan fenomena penampakan meteoroid, asteroid, atau komet yang terbakar ketika memasuki atmosfer bumi, hal tersebut berasal dari panas yang dihasilkan oleh tekanan rpm pada saat meteoroid memasuki atmosfer.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meteor adalah benda angkasa yang meluncur di angkasa luar, masuk ke dalam atmosfer dan menyala karena gesekan udara.
Meteor lebih terang daripada penampakan planet mars dari permukaan bumi yaitu bolide.
Bagaimana meteor terbentuk?
Meteor terbentuk dari adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Sejauh ini yang di ketahui ukuran bintang jatuh hanya sebesar sebutir pasir, dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
Meteoroid pada umumnya tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, sehingga menghasilkan meteorit.
Semua batu meteor berasal dari dalam tata surya dan kebanyakan dari mereka adalah pecahan asteroid yang pecah sejak lama di sabuk asteroid di antara mars dan jupiter. Hasil dari pecahan semacam ini mengorbit ke matahari selama beberapa waktu, seringkali jutaan tahun sebelum akhirnya bertabrakan dengan bumi.
Asteroid terbentuk karena adanya tubrukan antar benda tertentu (bisa jadi asteroid, planet atau komet) satu dengan yang lain sehinggga membuat sisa atau pecahan benda tersebut keluar dari lintas asalnya.
Apa Saja Jenis Batu Meteor?
Ada tiga kelompok meteorit yang berbeda sesuai dengan komposisinya. Kelompok pertama terdiri dari paduan besi-nikel dan disebut sebagai meteorit besi. Kelompok kedua terbuat dari batu atau meteorit berbatu. Meteroit berbatu adalah yang paling sering terlihat saat jatuh ke Bumi. Kelompok ketiga adalah campuran batu dan logam. Ini disebut meteorit berbatu-besi.
Meteorit memiliki ukuran mulai dari sebesar butiran pasir hingga satu meter. Meteorit ini bergerak dengan kecepatan 72 jam/s dan bisa berlawanan dengan gerakan bumi.
Kesimpulan:
Meteor merupakan bagian dari tata surya yang berada di ruang angkasa. Bintang jatuh ini terbentuk dari serpihan benda luar angkasa yang berkecepatan sangat tinggi, sebelum mendekati permukaan bumi bintang jatuh mendekati bumi dan planet lainnya. Bintang jatuh sebenarnya tidak membahayakan bumi sebab jika mendekati permukaan bumi akan menjadi meteorit yang ber partikel sangat kecil.
Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia
Referensi :
Stardate. (2008). Society for Popular Astronomy - Meteor Section. Retrived from https://stardate.org/nightsky/meteors Rao, J. (2002). Science And History Of The Perseid Meteor Shower. Retrivied https://web.archive.org/web/20020808013723/http://www.space.com/scienceastronomy/perseid_history_020806.html