Jenis Gas Bumi: LNG, LPG dan CNG

Energi merupakan salah satu faktor penting pencapaian pembangungan berkelanjutan.  Sumber energi dunia sudah mengalami beberapa kali perubahan, dari yang awalnya mayoritas menggunakan biomassa seperti kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan energinya, berubah menjadi fosil seperti batu bara, minyak dan gas bumi yang berasal dari revolusi industri pada tahun 1900-an. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas lebih jelas kembali salah satu jenis energi fosil yaitu Gas Bumi.  Gas bumi ini terbagi menjadi 3 jenis yakni LNG, LPG dan CNG.

Energi fosil adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam  yang terbentuk secara alami di kerak Bumi. Bahan bakar fosil dapat terbentuk akibat proses pembusukan organisme yang mati ratusan juta tahun lalu.

Batu bara, Minyak bumi dan Gas Alam sangat penting untuk kehidupan manusia. Karena banyak sekali manfaat Minyak bumi dan Gas Alam yang bisa digunakan dalam melakukan banyak aktivitas sehari-hari.

Gas Bumi (Gas)

Perlu kita ketahui, gas alam merupakan bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam merupakan campuran hidrokarbon yang mempunyai daya kembang besar, daya tekan tinggi, berat jenis spesifik yang rendah dan dengan secara alamiah terdapat dalam bentuk gas.

Sementara itu, gas pipa merupakan gas bumi yang langsung mengalir dari lapangan gas setelah proses pemurnian sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri.

Gas Bumi ini terbagi menjadi beberapa jenis lagi:

LNG (liquefied natural gas)

LNG adalah gas metana dengan komposisi 90% metana (CH4) yang mencair pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Sebelum proses pencairan, gas harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak seperti CO2, H2S, Hg, H2O dan hidrokarbon berat. Proses tersebut akan mengurangi volume gas menjadi lebih kecil 600 kali. Penyusutan ini membuat LNG mudah di transportasikan dan dalam jumlah yang lebih banyak. LNG di transportasikan melalui kapal-kapal ke terminal-terminal LNG dan menyimpannya di tangki dengan tekanan atmosferik. Kemudian LNG dikonversi kembali menjadi gas dan disalurkan melalui sistem transmisi.

LPG (liquefied petroleum gas)

LPG atau gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10). Menurut jenisnya, LPG terbagi menjadi LPG propana, LPG butana dan LPG campuran (mix) merupakan campuran kedua jenis LPG tersebut. LPG dapat dari penyulingan minyak mentah atau dari kondensasi gas bumi dalam kilang pengolahan gas bumi. Pencairan gas bumi menjadi LPG  untuk memecahkan masalah pengangkutan ke konsumen karena volume LPG jauh lebih kecil dari volume gasnya. Untuk mempertahankan gasa LPG agar tetap cair pada suhu kamar, LPG harus berada dalam tangki bertekanan (pressurized tank). Beberapa jenis proses yang dapat mengolah gas bumi sehingga memperoleh produk LPG, antara lain proses absorpsi dan kriogenik.

CNG (compressed natural gas)

CNG adalah gas bumi yang dipampatkan pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. Tujuan pemampatan gas bumi adalah agar dapat memperoleh lebih banyak gas yang dapat tersalurkan per satuan volume vessel. Tekanan pemampatan CNG bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik. Komposisi gas bumi yang akan dikirim ke konsumen melalui CNG harus sudah memenuhi spesifikasi gas komersial seperti batasan maksimum kandungan air, CO2 dan hidrokarbon berat.

Selain itu, penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat terhadap kandungan air dan hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya kondensasi dan pembentukan hidrat. Seperti halnya pengangkutan gas bumi dalam bentuk LNG, pengangkutan gas bumi dalam bentuk CNG juga memerlukan fasilitas pengiriman dan penerimaan. Sampai saat ini, pengangkutan CNG yang dilakukan baru menggunakan trailer. Proses transportasi gas bumi dalam bentuk CNG memerlukan 3 jenis fasilitas yaitu fasilitas pengiriman (mother station), fasilitas transportasu dan fasilitas penerimaan (daughter station).

Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia

Refrensi

Setyono dan Kiyono " Dari Energi Fosil Menuju Energi Terbarukan: Potret Kondisi Minyak dan Gas Bumi Indonesia Tahun 2020 – 2050" Jurnal Energi Baru & Terbarukan, 2021, Vol. 2, No. 3
Fossil fuel". Science Daily. Diakses tanggal 28 Mei 2023
Shandy Ali Anarkhi
Shandy Ali Anarkhi
Articles: 14