Sejarah Hukum Gay-Lussac dan Penelitian Sebelumnya

Halo sobat fisika, tau tidak bagaimana sih sejarah Hukum Gay-Lussac? dan bagaimana penelitian sebelumnya?. Penasaran? Yuk simak penjelasan berikut!

Hukum Gay-Lussac, menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas ideal berbanding lurus dengan suhu absolutnya, dirumuskan oleh Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1808.

Sebelum Gay-Lussac, beberapa ilmuwan lain telah melakukan penelitian tentang hubungan antara tekanan dan suhu gas, diantaranya yaitu:

1. Guillaume Amontons (1699)
Guillaume Amontons

Amontons menemukan bahwa pada tekanan konstan, volume gas ideal berbanding lurus dengan suhu absolutnya. Dia melakukan percobaan dengan memanaskan udara dalam tabung tertutup dan mengukur volumenya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa volume udara meningkat secara proporsional dengan kenaikan suhu.

2. Jacques Charles (1787)
Jacques Charles

Charles menemukan bahwa pada volume konstan, tekanan gas ideal berbanding lurus dengan suhu absolutnya. Dia melakukan percobaan dengan memanaskan gas dalam balon karet dan mengukur tekanannya pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa tekanan gas meningkat secara proporsional dengan kenaikan suhu.

3. John Dalton (1801)
John Dalton

Dalton merumuskan Hukum Dalton tentang tekanan parsial gas, yang menyatakan bahwa tekanan total gas campuran sama dengan jumlah tekanan parsial dari masing-masing gas penyusunnya. Hukum ini membantu menjelaskan hubungan antara tekanan dan suhu gas dalam campuran gas.

4. Penelitian Gay-Lussac
Gay Lussac

Penelitian Gay-Lussac berbeda dari penelitian sebelumnya karena dia:

a. Melakukan eksperimen yang lebih akurat

Gay-Lussac menggunakan termometer yang lebih akurat dan mengontrol volume gas dengan lebih baik. Dia menggunakan manometer yang lebih presisi untuk mengukur tekanan gas.

b. Menerapkan hukumnya pada berbagai gas

Gay-Lussac menunjukkan bahwa hukumnya berlaku untuk berbagai jenis gas, tidak hanya gas ideal. Dia menguji hukumnya pada berbagai gas, termasuk hidrogen, oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.

c. Merumuskan hukumnya secara matematis

Gay-Lussac merumuskan hukumnya dalam bentuk persamaan matematis yang lebih mudah digunakan. Dia menyatakan hukumnya dalam bentuk persamaan:

P₁/T₁ = P₂/T₂

dimana P₁ dan P₂ adalah tekanan gas pada suhu T₁ dan T₂, respectively.

Penolakan Penelitian Sebelumnya

Penelitian Amontons dan Charles ditolak oleh komunitas ilmiah pada saat itu karena beberapa alasan:

a. Kurangnya presisi

Eksperimen Amontons dan Charles tidak seakurat eksperimen Gay-Lussac. Mereka menggunakan termometer yang kurang akurat dan tidak mengontrol volume gas dengan baik.

b. Kurangnya generalisasi

Amontons dan Charles hanya menguji hukum mereka pada beberapa jenis gas. Gay-Lussac menunjukkan bahwa hukumnya berlaku untuk berbagai jenis gas.

c. Kurangnya formulasi matematis

Amontons dan Charles tidak merumuskan hukum mereka dalam bentuk persamaan matematis. Gay-Lussac merumuskan hukumnya dalam bentuk persamaan yang lebih mudah digunakan dan dipahami.

Hukum Gay-Lussac merupakan salah satu hukum fundamental dalam ilmu kimia dan telah menjadi dasar bagi banyak penelitian dan pengembangan teknologi di bidang gas.

Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia

Referensi:

Wikipedia. (2023, November 14). Hukum Gay-Lussac. Ensiklopedia Bebas. Diakses tanggal 20 Desember 2023.
Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 20 Desember 202
Syafirah Rahmadhani
Syafirah Rahmadhani
Articles: 13