Sir Isaac Newton awalnya adalah anak seorang petani biasa, lemah dan hidup tanpa seorang ayah, kemudian ditinggalkan oleh ibunya dan menikah lagi. Walaupun demikian berkat kejeniusannya, Newton mampu menghasilkan beberapa karya ilmiah.
Pada artikel sebelumnya kita sudah Mengenal Biografi dan Perjalanan Sir Isaac Newton. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa karya dari Sir isaac Newton. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Hukum Gravitasi.
Gravitasi
Dalam “Quaestiones”, terungkap bahwa Newton menemukan konsep baru tentang alam yang menjadi kerangka revolusi ilmiah. Ia pun menguasai sepenuhnya karya Descartes. Dan meskipun ia tidak mencatatnya dalam “Quaestiones” -nya, Newton juga sudah mulai belajar matematika. Dia memulai dengan karya Descartes, Geometri, yang darinya dia memperluas konsep ini ke literatur analitik modern lainnya dengan menerapkan teknik aljabar dan geometri.
Pada tahun 1665 sampai 1666, Inggris dilanda wabah yang menewaskan lebih dari 100.000 orang. Wabah ini kemudian terkenal dengan nama Wabah Besar London yang merupakan penyebab dari wabah PES. Ini adalah infeksi yang merupakan penyebab dari bakteri Yersinia pestis yang tertular melalui kutu. 300 tahun yang lalu, penyakit ini melanda Eropa dan terkenal sebagai pandemi Black Death. Namun kali ini, skalanya lebih kecil dan terkenal sebagai epidemi. Periode ini terkenal sebagai annus mirabilis atau tahun ajaib. Inggris juga telah menerapkan protokol kesehatan seperti pembatasan jarak sosial, sekolah dan tempat usaha terpaksa tutup untuk mematuhi peraturan kesehatan ini.
Maka, untuk melanjutkan karya ilmiahnya, Newton terpaksa melakukannya sendiri tanpa bantuan formal dari profesornya. Namun wabah ini tidak menghalangi Newton untuk terus berkembang, bahkan ia lebih produktif di masa epidemi. Di kampus, Newton sedang memecahkan masalah matematika. Dia tidak punya waktu untuk mengatasi masalahnya. Karena wabah tersebut, dia akhirnya membawa masalah ini ke rumah untuk diatasi. Siapa sangka permasalahan ini akan membawanya pada penemuan baru di bidang matematika yaitu kalkulus.
Saat bosan di rumah seharian, Newton terkadang pergi ke taman untuk bersantai di bawah pohon apel. Dia terkejut melihat sebuah apel jatuh dari dahan yang tegak lurus dengan tanah dan sebuah pertanyaan muncul di benaknya. Mengapa tegak lurus? Bukan ke samping atau ke atas? Ia menyadari bahwa ada suatu kekuatan atau gaya yang datang dari dalam bumi yang menarik apel tersebut dan menyebabkan apel tersebut langsung jatuh ke tanah. Hal ini menjadi dasar penemuan hukum gravitasi. Newton mulai mencoba menjelaskan kecepatan jatuhnya suatu benda. Semakin banyak dia mengamati, semakin dia menyadari bahwa laju jatuhnya suatu benda meningkat setiap detiknya. Namun belum ada rumus matematika yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Dari situlah, ia menemukan cara baru untuk mengatasi masalah tersebut yang sekarang terkenal dengan metode kalkulus.
Kalkulus
Bersama Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori kalkulus. Newton adalah orang pertama yang menjelaskan teori gerak dan berjasa merumuskan gerak melingkar dari hukum Kepler.
Sir Isaac Newton memperluas hukum ini dengan berasumsi bahwa orbit lingkaran tidak selalu merupakan lingkaran sempurna (seperti elips, hiperbola dan parabola).
Terobosan konseptual yang terkenal sebagai kalkulus telah menjadi kunci kemajuan yang tak terhitung jumlahnya di semua bidang ilmu pengetahuan.
Newton menulis makalah matematika pertamanya di Cambridge pada bulan Mei 1665, kemudian ia menyelesaikan makalah kedua yang lebih maju di Woolsthorpe pada bulan November, dan kemudian tiga makalah lagi selama wabah tahun 1666.
Karyanya mencakup metode revolusioner yang terkenal sebagai kalkulus. Newton menciptakan kalkulus karena keterbatasan matematika pada saat itu.
Kalkulus penting karena dapat memberikan cara untuk memecahkan masalah kompleks yang melibatkan orbit, kurva, dan masalah lain yang tidak dapat diselesaikan oleh geometri klasik. Kalkulus sangat cocok untuk tantangan ini karena memberikan informasi tentang hal-hal yang selalu berubah, seperti kecepatan jatuhnya suatu benda. Dalam kalkulus, Newton meletakkan dasar untuk memahami permasalahan ini dan melakukan perhitungan yang terdapat dalam konsepnya tentang hukum gerak dan gravitasi.
Tiga hukum gerak
Newton berhasil menerbitkan Philosophiae Naturalis Principia Mathematica atau Principia pada tahun 1687. Karyanya yang menjelaskan tiga hukum gerak menjadi hukum dasar dinamika melalui pembentukan efek gaya terhadap perubahan gerak benda.
Inilah yang disebut dengan Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3. Nah begini bunyi Hukum Newton 1,2,3:
Hukum 1 Newton
“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap.
Hukum 2 Newton
“Percepatan (perubahan dari kecepatan) dari suatu benda akan sebanding dengan resultan gaya (jumlah gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Hukum 3 Newton
“Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan“
Selain 3 karya tersebut Newton memiliki beberapa karya lainnya seperti spektrum warna.
Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia
Referensi:
Wahyu Kwan. (2021). Isaac Newton. Nurdyansa. (2022). Biografi Sir Isaac Newton, Kisah Ilmuwan Jenius Penemu Hukum Gravitasi. Eka Damayanti, M Riyan Afandi, Murima Amanah Wanti. (2022). SEJARAH PERKEMBANGAN KALKULUS OLEH ISAAC NEWTON DAN GOTTFRIED LEIBNIZ. UNEJ e-Proceeding, 487-494.