Web3 merupakan salah satu cabang ilmu yang mana konsep-konsep fisika terlibat dalam pengembangan, dengan memainkan peran penting dalam penciptaan Web3, terutama dalam infrastruktur teknologi blockchain yang mendasarinya. Konsep fisika seperti kriptografi, teori jaringan, dan konsensus distribusi menjadi fondasi bagi teknologi blockchain yang memungkinkan Web3 untuk berfungsi secara aman dan terdesentralisasi.
Berbeda dari Web2, di mana data dan kontrol umumnya terpusat di tangan perusahaan besar. Sedangkan Web3 memanfaatkan teknologi blockchain dan konsep terkait seperti smart contract untuk membangun infrastruktur yang dapat memungkinkan aplikasi terdesentralisasi, identitas digital yang aman, serta pertukaran aset digital tanpa perlu pihak perantara.
Keunikan dari Web3 adalah konsep di mana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web3 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Proses kerja Web3 didasarkan pada teknologi blockchain dan konsep terkait seperti smart contract. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam proses kerja Web3:
1. Identifikasi Pengguna
Pengguna mendapatkan akses ke aplikasi atau platform Web3 melalui identitas digital yang aman, yang sering kali didasarkan pada teknologi blockchain untuk otentikasi yang kuat dan privasi yang lebih baik.
2. Transaksi Terdesentralisasi
Transaksi antara pengguna terjadi secara terdesentralisasi melalui jaringan blockchain. Ini memastikan keamanan, keandalan, dan transparansi transaksi tanpa perlu perantara.
3. Smart Contract
Kontrak pintar (smart contract) digunakan untuk mengeksekusi perjanjian atau fungsi-fungsi tertentu secara otomatis berdasarkan kondisi yang diprogramkan. Hal ini memungkinkan pelaksanaan kontrak tanpa kebutuhan untuk pihak ketiga, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan keamanan.
4. Konsensus Distribusi
Jaringan blockchain menggunakan mekanisme konsensus distribusi untuk mencapai kesepakatan tentang status transaksi dan keadaan jaringan. Ini memastikan konsistensi data di seluruh jaringan tanpa otoritas tunggal yang mengontrolnya.
5. Pertukaran Aset Digital
Pengguna dapat menukar aset digital, seperti cryptocurrency atau token terdesentralisasi, secara langsung dengan pengguna lain melalui protokol pertukaran terdesentralisasi (DEX) atau platform perdagangan yang dibangun di atas blockchain.
6. Pengelolaan Data Pribadi
Pengguna memiliki lebih banyak kendali atas data pribadi mereka dalam lingkungan Web3, mereka dapat mengelola izin akses dan memberikan persetujuan untuk berbagi data dengan aplikasi atau pihak lain menggunakan teknologi enkripsi dan otentikasi blockchain.
Proses kerja Web3 memungkinkan aplikasi dan layanan yang lebih terdesentralisasi, aman, dan transparan daripada model Web sebelumnya.
Referensi :
What the Dormouse Said: How the 60s Counterculture Shaped the Personal Computer Industry. 2005. Spivack, Nova. The Third-Generation Web is Coming, KurzweilAI.net. 17 Desember 2006 Alford, Harry (September 16, 2021). "Crypto's networked collaboration will drive Web 3.0". TechCrunch. Archived Edelman, Gilad. "What Is Web3, Anyway?". Wired. ISSN 1059-1028. Archived from the original on February 10, 2022. Fenwick, Mark and Jurcys, Paulius, The Contested Meaning of Web3 and Why it Matters for (IP) Lawyers (January 27, 2022).