Lingkungan merupakan sebuah konsep yang mencakup aspek kondisi eksternal biologis yang mana setiap organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkungan menjadi studi aspek lingkungan organisme itu. Kemudian, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) lingkungan adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya atau bisa juga diartikan bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa.
Jenis lingkungan
Pada dasarnya, lingkungan dibagi menjadi dua jenis yakni lingkungan fisik dan lingkungan non-fisik. Lingkungan fisik berupa benda yang hidup dan juga yang mati, termasuk semua kondisi yang ada di sekitar manusia untuk tinggal. Sedangkan lingkungan non-fisik berup aspek-aspek non-material seperti budaya, sosial, dan psikologis.
Lingkungan dapat terbentuk secara alami ataupun buatan manusia. Lingkungan alami adalah lingkungan yang terbentuk akibat dari proses alam secara dinamis, artinya tidak ada kesengajaan manusia dalam pembentukannya. Lingkungan alami terdiri dari sumber-sumber alami berupa ekosistem dan faktor alam yang saling berinteraksi. Sedangkan lingkungan buatan adalah lingkungan yang dibentuk oleh manusia dengan menggunakan teknologi, baik teknologi sederhana maupun modern, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh lingkungan hidup buatan manusia yaitu sekolah, rumah, perkampungan industri, dan lain sebagainya.
Apa pentinya menjaga lingkungan?
Peduli terhadap lingkungan kehidupan sudah menjadi tanggung jawab setiap individu. Untuk menunjukkan sikap kepedulian terhadap lingkungan, setiap orang harus memahami pentingnya etika lingkungan. Secara umum, etika lingkungan adalah nilai-nilai keseimbangan dalam kehidupan manusia dengan interaksi dan interdependensi terhadap lingkungan hidupnya yang terdiri dari aspek biotik, abiotik, dan kultur.
Lingkungan menjadi sebuah tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat di seluruh dunia saat ini. Polusi udara, tanah dan air telah menjadi ancaman kesehatan manusia dan stabilitas iklim global. Pemberdayaan masyarakat dalam program lingkungan hijau bebas polusi menjadi hal yang semakin mendesak di era ini, di mana perubahan iklim dan kerusakan lingkungan semakin merambah bumi kita. Dalam hal ini, perlu adanya upaya-upaya serta peran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Lingkungan di kota Makassar
Salah satu contoh upaya tersebut terjadi di Kota Makassar, sebuah kota yang tumbuh pesat di Indonesia. Makassar, sebagai salah satu kota metropolitan yang berkembang di Indonesia, mengalami tantangan serius terkait polusi dan penurunan kualitas lingkungan. Tingginya pertumbuhan penduduk, mobilitas kendaraan bermotor yang meningkat, dan aktivitas industri telah menyebabkan peningkatan emisi polutan ke udara dan air, yang berdampak negatif pada kesehatan manusiadan ekosistem alam.
Permasalahan lingkungan saat ini benar-benar tidak lepas dari masalah sampah seperti di kota Makassar. Pada tahun 2016 berdasarkan UPTD TPA Tamangapa bahwa produksi sampah di Kota Makassar sudah sebanyak 700 sampai 800 ton/hari. Hal ini bisa saja menjadi ancaman dan peluang dalam pengelolaan sampah. Jika ancaman pencemaran ditekan maka pemanfaatan peluang lebih tinggi, maka hal ini akan mewujudkan program pemerintah Kota Makassar yakni TPA berbasis bintang lima pertama di Indonesia dan hal ini dapat menjadikan Kota Makassar Tidak Rantasa yang berkelanjutan. Seiring dengan keluarnya peraturan-peraturan baru mengenai lingkungan hidup persampahan, maka perlu pengelolaan dalam pemilahan sampah yang benar melalui perencanaan yang matang dan terkendali dalam bentuk pengelolaan secara terpadu.
Selain itu, salah satu cara untuk menjaga kelestarian lingkungan kehidupan adalah melakukan penghijauan atau menanam pohon. Tanaman hijau dapat membantu menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Penghijauan juga dapat mempercantik lingkungan dan menjadikan lingkungan hidup lebih sehat dan berkualitas.
Mengingat pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia, maka kita harus peduli dan bertanggung jawab dalam memelihara lingkungan.
Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia
Referensi:
Asmi Citra Malina, Suhasman Suhasman, Asikin Muchtar, Sulfahri Sulfahri. (2017). Kajian Lingkungan Tempat Pemilahan Sampah Di Kota Makassar. Jurnal Inovasi Dan Pelayanan Publik Makassar 1 (1), 14-27. Andi Haslinah, Usman Tahir, Hamzah Al Imran, Asfahani Asfahani, Zulfiah Larisu. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Lingkungan Hijau Bebas Polusi Di Kota Makassar. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (4), 8906-8912.