Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Oleh karena itu tidak sedikit yang menyambut bulan ini dengan penuh kegembiraan.
Apa makna Ramadhan?
Menurut pengertian bahasa, ramadhan artinya amat panas. Nama ini berasal dari orang-orang Arab pada bulan yang kesembilan karena pada bulan tersebut padang pasir sangat panas oleh terik matahari.
Orang lebih memahami panasnya Ramadhan secara metaforik (kiasan). Karena pada hari-hari Ramadhan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau diharapkan dengan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan maka dosa-dosa terdahulu hangus terbakar dan setelah Ramadhan mendapat ampunan.
Selain itu, Ramadhan juga berarti mengasah karena masyarakat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pedang, golok, dan sebagainya) untuk menghadapi perang pada bulan berikutnya. Dengan demikian, Ramadhan dapat dimaknai sebagai bulan untuk mengasah jiwa, mengasah ketajaman pikiran dan kejernihan hati, sehingga dapat membakar sifat-sifat tercela dan “lemak-lemak dosa” yang ada dalam diri kita.
Kabar Gembira
Ramadhan bukanlah bulan yang biasa-biasa saja. Bukan momen yang menjadikan Umat Islam lemah dan bersantai ria. Ramadhan adalah momen pembinaan dan penguatan, baik secara mental dan spiritual. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan.
Dalam karya Abdul Wahid Al-Wakil, Imam Ahmad dan Imam an-Nasa’i meriwayatkan sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah RA., suatu saat Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada sahabatnya, beliau bersabda
“Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kamu sekalian untuk berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka Jahanam dikunci, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan kebaikannya, maka luputlah semua kebaikannya.” (Muttafaq ‘Alaih).
Sementara itu menurut Dinas Syariat Islam Aceh, Ada beberapa hal yang selayaknya menjadi perhatian seorang muslim dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, antara lain sebagai berikut:
- Sambut Ramadhan dengan do’a.
- Sambut Ramadhan dengan sikap melapangkan dada kepada sesama muslim.
- Sambut Ramadhan dengan niat taubatan nashuha. Taubat adalah kembali kepada Allah swt, serta menyerahkan diri dengan penuh penyesalan.
- Songsong Ramadhan dengan ilmu dan pengetahuan.
- Tekad dan planning yang matang untuk mengisi Ramadhan.
- Persiapan materi.
Menyambut Ramadhan dengan gembira sangat penting karena bulan ini adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Dengan sikap gembira, kita bisa menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan dan semangat, serta mempertebal rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan. Selain itu, suasana gembira juga dapat menciptakan kedekatan dan kebersamaan antara sesama umat Muslim dalam menjalani ibadah bersama.
Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia
Referensi:
Muhammad Abduh. RAMADHAN DAN PENDIDIKAN UMAT : Menuju Indonesia yang sejahtera. Dinas Syariat Islam Aceh.