Dentuman maha dahsyat itu menembus dadaku
Aku ambruk
Mata mengabur
Pandangan hilang
Setelahnya aku lupa
Aku berada di mimbar perjuangan
Gema revolusi masih terdengar nyata
Dan menolak tiga periode menjadi prioritas
Baris-baris itu saling tersenyum luka
Bersatu simpul untuk tujuan mulia
Demi indonesia yang tercinta
Disana ada aku bersama mereka
Dan suasana rumah
Perasaan hangat saat bersama
Suara lembut ibu masih agung bertengger di bibir indahnya
Sapaan khas ayah masih sangat indah terdengar di telinga
Senyum tulus adik
Hiruk pikuk desa
Lalu lalang kota
Suara gaduh kelas
Saudara tak sedarah
Semua tentangnya adalah indah tak terkata
Lalu, tersadar aku dalam beribu tanya
Ternyata ragaku melemah menahan lapar dan haus dahaga di tengah Bulan Ramadhan
Ribuan mata menatap duka
Tangan terangkat memanjatkan do’a
Histeris ibu membuatku pilu
Senyum palsu ayah membuatku kalut
Dan adikku
Si penguat mereka
Juga ikut tersiksa
Tak kulupa
Pakaian kebanggaanku
Jas almamater hijau beserta Isinya
Tempat ternyaman yang pernah ku temukan
Sekali lagi
Tak kulupa
Para elit-elit tirani
Pasukan sigap bernama polisi
Salam damai dari Jauh
Aku selalu rindu
Beserta seluruh isi bumi
Selamat Berjuang di episode kemudian
Makassar, 27 Oktober 2021
Revolusi dan Tolak 3 Periode
Penulis: Abdullah
Editor: Putri Nur Sabrini Anastasia
