Blockchain, teknologi di balik cryptocurrency, telah mencuri perhatian dunia dengan potensinya yang revolusioner. Namun, di balik layar, terdapat perdebatan sengit mengenai mekanisme konsensus yang paling tepat untuk masa depan blockchain yaitu Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS).
PoW, mekanisme yang digunakan bitcoin, telah terbukti aman dan handal. Namun, boros energi dan berpotensi tersentralisasi menjadi kelemahan utamanya. Di sisi lain, (PoS) menawarkan efisiensi energi dan desentralisasi yang lebih baik, namun masih dibayangi keraguan akan keamanannya.
PoW, seperti penambangan emas, membutuhkan sumber daya besar untuk mengamankan blockchain. Miner berlomba memecahkan teka-teki kriptografi, yang berujung pada konsumsi energi yang sangat besar. Begitupun sebaliknya, (PoS) lebih mirip sistem pemilihan, di mana validator dipilih berdasarkan kepemilikan aset kripto.
Efisiensi energi (PoS) menjadikannya pilihan menarik di era kesadaran lingkungan. Namun, kekhawatiran akan keamanan tetap ada. Apakah PoS cukup tangguh menghadapi serangan? Beberapa ahli berpendapat bahwa (PoS) masih rentan terhadap manipulasi oleh pemegang aset besar.
Desentralisasi, prinsip inti blockchain, juga menjadi pertimbangan penting. (PoW), dengan kebutuhan sumber daya yang besar, cenderung mengarah pada sentralisasi kekuatan pada penambang besar. (PoS), dengan hambatan masuk yang lebih rendah, berpotensi lebih terdesentralisasi.
Namun, desentralisasi (PoS) juga memunculkan pertanyaan tentang “the rich get richer“. Apakah mereka yang memiliki aset kripto lebih banyak akan mendominasi jaringan? Ini adalah tantangan yang perlu diatasi agar (PoS) dapat mewujudkan potensi penuhnya.
Masa depan blockchain mungkin tidak hanya bergantung pada satu mekanisme. Kombinasi (PoW) dan (PoS), atau bahkan mekanisme baru yang belum ditemukan, bisa menjadi solusi terbaik. Inovasi terus berlanjut, dan blockchain masih dalam tahap awal perkembangannya.
Dalam memilih antara (PoW) dan (PoS), tidak ada jawaban yang mutlak benar atau salah. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pilihan terbaik bergantung pada prioritas dan tujuan masing-masing blockchain. Yang jelas, perdebatan ini akan terus berlanjut seiring perkembangan teknologi blockchain.
Referensi :
Zhao, Wenbing; Yang, Shunkun; Luo, Xiong; Zhou, Jiong (26 March 2021). "On PeerCoin Proof of Stake for Blockchain Consensus". ICBCT'21: The 3rd International Conference on Blockchain Technology. ACM. Saleh, Fahad (2021-03-01). "Blockchain without Waste: Proof-of-Stake". The Review of Financial Studies Tasca, Paolo; Tessone, Claudio J. (2019-02-15). "A Taxonomy of Blockchain Technologies: Principles of Identification and Classification". Ledger. Zhang, Rong; Chan, Wai Kin (Victor) (2020). "Evaluation of Energy Consumption in Block-Chains with Proof of Work and Proof of Stake". Journal of Physics: Conference Series. Li, Wenting; Andreina, Sébastien; Bohli, Jens-Matthias; Karame, Ghassan (2017). "Securing Proof-of-Stake Blockchain Protocols". In Garcia-Alfaro, Joaquin; Navarro-Arribas, Guillermo; Hartenstein, Hannes; Herrera-Joancomartí, Jordi (eds.). Data Privacy Management, Cryptocurrencies and Blockchain Technology. Lecture Notes in Computer Science. Cham: Springer International Publishing. Sparkes, Matthew (2021-03-30). "NFT developers say cryptocurrencies must tackle their carbon emissions.